Text
Kesatria kuda putih santri pejuang : perjuangan K.H.R. As'ad Syamsul Arifin beserta barisan pelopor, sabilillah, hisbullah, dan TNI dalam merebut gudang mesiu Belanda pada tahun 1947
Tokoh utama bernama Yusuf, santri yang memiliki tekad kuat dalam mengemban amanah sebagai seorang kurir (penyampai pesan). Perjalanan Yusuf inilah yang membawa kita menelusuri perjuangan Kiai As'ad dalam berbagai pergerakan untuk menyusun strategi hingga melancarkan serangan terhadap pasukan Belanda.Novel ini berlatar belakang tahun 1947, dimana Belanda menyebut operatie product untuk merebut daerah yang kaya sumber daya alam. Belanda mendarat di Pasir Putih Situbondo dan Teluk Meneng Banyuwangi. Kiai As'ad dan Barisan Pelopor memulai perjalanan merebut senjata di gudang mesiu Desa Dabasah Bondowoso. Begitulah kronik sejarah yang terjadi.Yusuf sempat gentar karena berulang kali mendapat peringatan ibunya. Hal ini wajar, sebagai orang tua tentu merasa was-was terhadap anaknya. Karena diceritakan bahwa ayah Yusuf tak kembali dari laskar hingga cerita ini rampung. Di sisi lain, kakek Yusuf memiliki jiwa yang kuat untuk merebut kemerdekaan karena dengan sebilah keris pernah digunakan untuk melawan penjajah. Ketika memandang cucunya ini memiliki rasa kebanggaan yang bercampur cemas karena sudah seringkali kehilangan orang tercintanya. Mungkin semangat juang inilah yang menurun pada cucunya.
F00215 | 899.221 308 768 AHM k | Perpustakaan (Rak 899) | Tersedia |
F00216 | 899.221 308 768 AHM k | Perpustakaan (Rak 899) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain